Mesum Pedia-Dalam aksi tersebut, para relawan menyuarakan agar masyarakat mengenali cara penularan HIV/AIDS dan menghindari virusnya, bukan penderitanya. Para generasi muda memiliki tingkat resiko tertular lebih tinggi, dibanding generasi lainnya.
Aksi tersebut dipusatkan di Simpang Jamria, DPRD Sumbar, Minggu (6/12) menyasar para pengendara yang melewati jalan tersebut.
Founder serta koordinator Sumatera Volunteer, Muhammad Husein kepada Haluan mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian anak muda terhadap HIV/AIDS. Ia berharap, melalui kegiatan ini akan lebih banyak orang yang tidak hanya mengenali, namun juga memahami bahaya HIV/AIDS. Namun di samping itu, juga peduli pada orang dengan HIV/AIDS (Odha).
“Aksi terdiri dari bagi-bagi ribuan selebaran berisi pengetahuan tentang HIV/AIDS dan ratusan kaos peduli HIV. Kami berharap, agar masyarakat lebih sadar dengan bahaya. Selain itu, kenyataannya masih banyak yang takut untuk memeriksakan dirinya. Banyak pula ditemukan orang yang mengetahui dirinya positif mengidap HIV/AIDS, malah diasingkan oleh orang-orang di sekelilingnya. Untuk itu, kami menyuarakan agar masyarakat mengenali dan menjauhi virusnya, bukan Odha,” ucap Husein.
Lebih lanjut dikatakannya, relawan yang menggelar aksi terdiri dari para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sumbar dan tergabung dalam beberapa komunitas. Aksi peduli AIDS kali ini didanai oleh Yayasan Putri Bungsu yang berkantor di Jakarta.
Aksi ini juga merupakan aksi serentak, selain di Kota Padang, aksi serupa juga digelar di Palembang dan Jakarta. “Sebelumnya, tadi pagi aksi ini kami gelar di Batusangkar dengan melakukan longmarch di sepanjang jalan utama Batusangkar,” tutupnya.
Terpisah, kasus HIV/AIDS Kota Padang peringkat nomor 1 di Sumbar. Pada rentang 1992 hingga September 2015, HIV ditemukan sebanyak 683 kasus dan AIDS sebanyak 559 kasus dan 73 kasus meninggal. Sebagian besar, kasus ditemukan pada usia produktif antara 20 sampai 35 tahun. Sedangkan resiko paling tinggi penularannya berasal dari seks bebas.
Hal ini dibeberkan Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah pada usai olahraga bersama, dalam rangka peringatan Hari AIDS se-dunia di GOR H. Agussalim, Padang, Sabtu (5/12).
Mengingat cepatnya perkembangan kasus HIV/AIDS, lanjut Mahyeldi, dibutuhkan perhatian dan kerja sama, serta kerja keras dari semua pihak dalam mengatasinya. “HIV/AIDS saat ini adalah masalah kita bersama. Butuh dukungan dari semua lapisan masyarakat, terutama para SKPD Kota Padang untuk mengatasinya,” imbaunya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Eka Lusti mengatakan, alasan Kota Padang menjadi nomor satu kasus ini, karena mobilitas yang cukup tinggi. Selain itu, Kota Padang merupakan ibu kota Provinsi Sumbar, sehingga semuanya terpusat di Kota Bingkung ini. “Selain itu, aktifitas juga cukup banyak terpusat di Kota Padang,” tandas Eka Lusti. (h/mg isq/ows)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar