Kasus anggota DPRD Pasaman Barat (Pasbart), berinsial J, terkait dugaan mesum yang telah dilakukannya bersama teman wanitanya di Korong Simpang Katapiang, Kabupaten Padangpariaman Sabtu (29/12) lalu, masih berjalan ditempat. Pasalnya, kasus yang sudah memakan waktu selama 1,5 bulan lebih itu masih di bagian Badan Kehormatan (BK) DPRD setempat.
“Sikap kita sebagai pimpinan tergantung dari hasil investigasi BK apakah terbukti atau tidak. Memang hingga saat ini kita masih menunggu hasil dari investigasi Badan Kehormatan,” kata Ketua DPRD Pasbar, Yulianto kepada Padang Ekspres di ruang kerjanya Kamis, kemarin.
Dijelaskan, persoalan itu harus disikapi dengan bijaksana. Apalagi persoalan itu sudah diketahui masyarakat banyak. Artinya apakah peristiwa itu benar atau tidak, tentu masyarakat harus diberikan keputusan agar tidak ada lagi yang bertanya-tanya ke lembaga legislatif ini. Secara birokrasi di dewan, tahapannya memang harus dari BK dulu melakukan investigasi, dan kesimpulannya itu diserahkan ke unsur pimpinan guna ditindaklanjuti.
Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Kabupaten Pasbar, Hendra Yeni belum lama ini menyampaikan sejumlah mahasiswa juga sudah mempertanyakan kinerja dari BK itu. Karena hingga saat ini belum ada kejelasan dari BK. Padahal para pakar baik bidang agama, pidana dan adat telah dimintai keterangannya. Dan kabarnya mereka berpendapat perbuatan itu jelas salah.
BK harus proaktif menyelesaikan perkara yang sempat merusak nama baik Kabupaten Pasbar ini. Apalagi BK kepada mahasiswa saat dilakukan demonstrasi ke kantor DPRD setempat telah berjanji akan menyampaikan kesimpulannya. Namun, hingga detik ini belum ada informasi dari pihak BK. Pihaknya, akan tetap memantau kasus ini.
Ketua Badan Kehormatan DPRD Pasbar, Lili Syukri ketika ingin dikonfirmasi Padang Ekspres di gedung DPRD Pasbar belum berhasil. Bahkan ketika dihubungi telefon selulernya dengan nomor 08217222XXX tidak aktif. Begitu juga oknum anggota dewan yang diduga telah berbuat mesum itu juga berlum berhasil dihubungi.
Diberitakan sebelumnya, ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)-YAPTIP Pasbar unjuk rasa ke gedung DPRD Pasbar Senin (14/1). Mereka menuntut agar politisi itu segera diberhentikan. Pasalnya, mereka menilai oknum anggota dewan tersebut diduga melakukan mesum.
Kemudian, aktivis HMI dan IMM Cabang Kabupaten Pasbar juga telah melakukan unjukrasa ke gedung DPRD Pasbar.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar