Perselingkuhan dua cucu adam itu, sebenarnya sudah lama dicurigai warga setempat. FY yang diketahui sudah memiliki suami dan anak, diketahui hanya tinggal seorang diri di rumah. Pasalnya, sang suami —bekerja di salah satu bank di Lubuksikaping, Kabupaten Pasaman—, jarang pulang. Akan tetapi, sejak beberapa pekan terakhir, warga melihat ada tamu lelaki di rumah FY, setiap malam.
“Kami sudah resah dengan tingkah FY, karena kedapatan membawa teman lelaki di rumahnya. Padahal, suami dia tidak ada di rumah. Apalagi tingkah mereka sering dilaporkan warga sudah tidak wajar,” kata Erawati, ketua RT 3/RW 3, Kelurahan Cimpagoipuah.
Setelah seringkali kepergok warga, akhirnya kemarahan dan kekesalan warga memuncak pada Selasa (14/5) malam. Puluhan warga sudah ramai berkumpul di depan rumah FY. Sekitar pukul 21.00 WIB, warga dan pemuda akhirnya menggerebek rumah FY. Sebelumnya, melalui ventilasi rumah, hampir satu jam warga mengintip kelakuaan FY dan pasangannya.
“Warga langsung menggerebek. Mereka sedang berciuman dan berpelukan di kursi yang ada di ruangan keluarga,” kata Arif (18)—pemuda setempat yang ikut dalam penggerebekan malam itu.
Mulanya, sekitar 20 orang yang berada di lokasi penggerebekan, membunyikan bel sebanyak tiga kali, namun pemilik rumah belum juga membukakan pintu. Setelah pintu digedor, barulah pemilik rumah membukakan pintu dan berlagak tidak terjadi apapun.
Melihat tingkah sang wanita yang tidak bersalah dan tak terjadi kejadian apa-apa, warga mulai marah. Apalagi, FY selalu mengelak, ketika sejumlah pemuda menyebut jika FY sedang bercumbu di atas kursi ruang keluarga. “Wanita itu mencoba mengelak, kalau pasangan laki-lakinya itu hanya tamu biasa,” kata ketua RT, Ernawati yang ikut melakukan penggerebekan bersama warganya.
Tapi, yang bersangkutan tidak bisa mengelak, kalau dia menerima tamu laki-laki pada malam hari. Karena ditemukan sepeda motor milik teman lelakinya, NS.
Satu Sekolah
Pengakuan FY di hadapan puluhan warga, perempuan ini menyebut, jika suaminya tidak di rumah. Dia mengaku juga sudah mempunyai anak. Ia menyebut, NS juga seorang guru yang mengajar di sekolah yang sama dengannya.
Kuat dugaan, FY melakukan perselingkuhan karena tidak tahan berjauhan dengan sang suami yang bekerja di Lubuksikaping. Suami FY hanya datang sekali seminggu, setiap akhir pekan. Sehingga, hal itu dimanfaatkan oleh keduanya untuk berselingkuh, apalagi FY dan NS sama-sama berada di satu sekolah.
Ketika sedang dilakukan pemeriksaan pada NS dan FY, tiba-tiba datang seorang perempuan bernama ERS (28) yang juga seorang guru PNS pada tempat FY mengajar. Perempuan ini juga dikenali warga pernah datang pada Senin (13/5) malam ke rumah FY.
“Sebagai hukuman mereka disuruh membuat surat perjanjian dan pernyataan sudah melanggar norma adat di atas materai. Mereka juga membayar denda kampung yaitu, sebanyak 40 zak semen dan harus diberikan waktu selama dua hari dengan jaminan masing-masing KTP ditahan,” kata ketua RT. (wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar