Pasangan Kekasih Digerebek Warga

MESUM PEDIA-PADANG — Diduga berbuat mesum di salah satu tempat kos, Komplek Indovila, Parak Laweh, Lubuk Begalung (Lubeg), Padang, sepasang kekasih diamankan warga, Kamis (9/5) malam.
Pasangan muda-mudi ini nyaris jadi bulan-bulanan warga yang geram terhadap perbuatannya. Usai ditangkap keduanya digelandang ke pos pemuda setempat.
Mendapat kabar ada pasangan mesum ditangkap, warga berbondong-bondong ke lokasi. Kedua pasangan ilegal tersebut berinisial ‘TH’, (24) dan ‘IF’, (24), hanya tertunduk dan tidak berani memperlihatkan wajahnya.
Ketua RT 03 RW X, Syafril Arif mengatakan pasangan ini diamankan di salah satu rumah. Keduanya digerebek saat berada di kamar.
Penangkapan berawal dari kecurigaan beberapa pemuda setempat, yang sudah memperhatikan gerak-gerak pasangan mahasiswa dan pekerja konter itu sejak sore hari. Diduga, ada gelagat yang aneh, beberapa pemuda mengintip dari jendela kamar rumah tersebut.
Saat diintip oleh salah seorang pemuda, keduanya berada dalam kamar.
“Kami menghubungi Satpol PP, tapi karena pasangan ini berjanji  tidak melakukan lagi, tidak jadi dibawa ke Mako Pol PP,” ujar Anto, salah seorang pemuda.
Pasangan kekasih itu dikenakan hukuman kampung dengan denda 20 sak semen serta uang pemuda Rp2 juta. “Ini sudah kejadian kedua, kami tidak akan mentolerir perbuatan maksiat di sini,” tegas Syafril.
Pengakuan IF, ia tidak melakukan apa-apa dengan wanita yang sudah lima tahun dipacarinya itu. Pada malam itu dia mengajak pacarnya ke rumah pamannya, namun dia mengaku hanya duduk-duduk sambil nonton televisi.
“Saya duduk-duduk saja, beberapa pemuda mengira saya berbuat mesum, “ujar IF, mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta.
Kasat Pol PP Kota Padang, Nasrul Sugana melalui Koordinator Provoost, Alwi mengatakan, kedua pelaku yang diduga berbuat mesum itu tidak dibawa ke Mako Pol PP, karena beberapa pertimbangan. Pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya di atas materai, dan warga komplek juga meminta hukuman secara kekeluargaan diselesaikan di lokasi saja. “Kita menghargai keputusan warga dan pelaku tidak dibawa, “ujar Alwi. (408/101)