MESUM PEDIA-PATAMUAN — Janda beranak
empat dan pria beristri jadi tontonan masyarakat Sijangek, Korong
Sungai Durian, Kenagarian Sungai Durian, Kecamatan Patamuan, Padang
Pariaman. Janda tersebut bersama pasangan
mesumnya tertangkap tangan sedang bercumbu tanpa pakai celana di
Lapangan Bola Kaki Sijangek, Sabtu (13/4) malam pukul 21.30 WIB.
Awalnya, pemuda melihat ada sepeda motor yang melewati jalan di
samping la pangan bola kaki. Sepeda motor itu tidak terus ke jalan utama
yang menghubungkan lapangan bola yang ada dalam kampuang itu. Tetapi
langsung ke ujung lapangan, persis dekat gawang dan berhenti di
semak-semak..“Melihat sepeda motor itu berhenti, saya langsung mengajak teman untuk melihat dari dekat, dan siapa yang berhenti di lapangan bola. Saya melihat ada sepasang manusia yang sedang berhubungan, layaknya pasangan suami istri,” jelas By Adi dan Ketua Pemuda Sijangek, Mawardi yang langsung me nangkap pasangan tersebut.
Melihat pemuda datang, kata By Adi, pasangan itu langsung berpisah dan mengambil celananya. Melihat hal demikian, ia lalu memberi tahu kepada pemuda lain untuk menangkap dan membawa pasangan mesum itu ke pos pemuda. Akhirnya pasangan mesum tersebut dibawa ke salah satu rumah warga, karena pos pemuda belum ada lampu penerang.
Kepada pemuda, pasangan wanita itu mengaku bernama Upik, 50, asli Kampuang Jawa Dua, Kota Pariaman, dan laki-lakinya Jon Kenedi, 33, mengaku warga Mandiangin, Nagari Sungai Sariak, Padang Pariaman.
Menjelang pihak keluarga pasangan mesum itu datang ke lokasi, masyarakat setempat dan pemuda di luar Sijangek memadati lokasi untuk melihat dari dekat pasangan dimaksud.
Pasangan itu mengaku bekerja di Prioritas Pariaman, dan laki-lakinya bekerja di Pariaman juga. Dari pasangan ini, tidak ada nampak rasa bersalah atas perbuatannya dan keduanya nampak santai saja ditontoni masyarakat banyak.
Setelah pihak keluarga laki-laki datang, dan mereka mengadakan musyawarah dengan pemuda Sijangek untuk mencari jalan keluarnya. Akhirnya kata sepakat didapat pukul 01.30 WIB, Minggu (14/4) dini hari. Masing-masing didenda oleh pemuda 10 sak semen, dan meneken surat di atas materai enam ribu. Isinya tidak akan me nuntut pemuda Sijangek. Setelah itu, kedua manusia berlainan jenis itu dibawa ke kampungnya. (525)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar