Namun, tak semuanya berhasil diamankan oleh petugas. Terbukti, ketika petugas hendak “menerkam” pasangan yang dimabuk asmara ini, beberapa diantaranya mencoba melarikan diri dan meninggalkan pasangannya di tempat tersebut.
“Dari setiap tangkapan di batu grip tersebut, memang cenderung banyak perempuan daripada laki-laki, karena laki-laki yang lari sepertinya mencoba mencari aman dengan meninggalkan pasangan wanitanya. Seharusnya itu tidak boleh ditiru,” kata Kasatpol PP Padang, Firdaus Ilyas.
Saat diamankan, salah seorang wanita yang tidak bersedia disebutkan namanya ini berteriak histeris karena selain ditinggal oleh pasangan prianya, ia juga tidak mau diangkut oleh petugas ke dalam mobil pengendalian masyarakat (Dalmas) Satpol PP Kota Padang.
“Ampun Pak, saya tidak mau dibawa. Jangan bawa saya, saya tidak ngapa-ngapain,” pintanya pada petugas.
Namun petugas tetap membawanya karena selain berduaan di tempat yang gelap, perempuan tersebut juga tidak mempunyai tanda pengenal berupa kartu tanda penduduk (KTP).
“Kebanyakan yang kita amankan ini mahasiswa dan mahasiswi dari luar daerah yang menuntut ilmu di Kota Padang,” ungkap Firdaus.
Lebih lanjut ia meminta kepada instansi terkait agar secepatnya memberikan penerangan di sepanjang batu grip Pantai Padang.
“Tidak akan mungkin kami terus melakukan hal serupa, salah satu cara untuk menanggulangi tempat tersebut adalah dengan diberikannya penerangan di tempat tersebut (batu grip, red),” pungkas mantan Kadishub Kota Padang ini. (h/mg-adl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar