LIMAPULUH KOTA – Polisi menggelar reka ulang kasus pembunuhan bayi yang diduga kuat didalangi ibu kandungnya, Nelfebrianti (40) di Jorong Lurah Bukik, Nagari Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Limapuluh Kota, Selasa (28/11).
Tersangka yang akrab disapa Nenen memperagakan 45 adegan mulai sejak pulang dari kebun mengambil ubi tale hingga adegan detik-detik tersangka melahirkan pada Senin (6/11)) sekitar Pukul 05.30 WIB. Terkuak, pada adegan 13 hingga 14 bayi berjenis kelamin Laki-laki yang tidak berdosa itu lahir normal di atas tempat tidur dalam posisi tertelungkup. Saat itulah Nenen menginjak bagian kepala bayi dengan kaki kirinya hingga tewas.
Setelah memastikan bayi itu meninggal, Nenan sempat tertidur hingga pukul 08.00 WIB. Nenan baru terbangun setelah anaknya minta uang jajan untuk ke sekolah. Ketika itu, Nenan dan bayinya masih tergeletak di tempat tidur. Kemudian Nenen menyuruh anaknya itu untuk mengambil uang dalam lemari.
Baru setelah anaknya pergi sekolah Nenen bangun dan pergi ke kamar mandi serta memasak air untuk ibunya yang buta. Bayi yang sudah meninggal itu kemudian digulung bersama plastik dan dimasukkan dalam kantong kresek, kemudian diletakkan di antara lemari.
Sempat disimpan semalam dalam rumah gadang tempat Nenen tinggal bersama dua anak dan ibunya hingga Selasa (7/11) pukul 09.00 WIB barulah digali lubang yang tidak jauh dari samping kiri rumah gadangnya. Jasad bayi mungil masih merah itu dimasukkan bersama plastik dan kantong kresek dalam lubang kemudian ditimbun. Nenen meletakkan bibit kelapa di atas lubang tempat buah cinta terlarangnya itu dikubur.
Keesokan harinya,Rabu (8/11) menjelang senja, masyarakat yang sudah curiga dengan kondisi perut Nenen yang sudah kempes. Herannya, bayi Nenen tidak ditemukan, dugaan masyarakat jika tersangka membuang bayinya. Ketika itulah masyarakat menyampaikan peristiwa itu kepada polisi. Setelah diselidiki bersama, diketahui ada unggukan tanah merah tidak jauh dari rumah tersangka.
“Kita menggelar reka ulang ini untuk melengkapi berkas penyidikan. Kemudian terungkap memang ada 45 adegan, dimana diketahui bayi itu sempat hidup dan ditekan pakai kakinya hingga tewas,” sebut Kapolres Payakumbuh AKBP Kuswoto. (bayu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar