Sempat viral tentang larangan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Universitas Andalas (Unand) beberapa waktu lalu, kini dukungan anti penyimpangan perilaku tersebut terus mengalir.
Bahkan wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit melarang LGBT ada di bumi Ranah Minang.
Hal ini disampikannya acara simposium dampak penyalahagunaan NAPZA dan inspeksi menular seksual terhadap kesehatan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Sumatera Barat di auditorium gubernur, Sabtu (6/5).
“Dalam ajaran agama sudah ada bahwa hubungan sesama jenis itu merupakan perbuataan yang salah, itu termasuk perbuatan dosa. Maka sejak awal menjabat kami sudah tegaskan terhadap prilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) tidak boleh ada di bumi Ranah Minang atau Sumatera Barat,” terangnya.
Hadir dalam kesempatan itu perwakilan dari Polda Sumbar, BNNP, ketua dan pengurus IDI Sumbar, Dinas Kesehatan, para pendidik, serta beberapa lembaga lainnya dilingkungan pemprov Sumbar.
Dalam sambutannya, Nasrul Abit juga mendukung ketegasan yang dilakukan rektor Unand tidak akan menerima mahasiswa berprilaku LGBT.
"Kami menyambut baik ketegasan Rektor Unand mencantumkan mahasiswa baru tidak terlibat dalam prilaku LGBT. Kami amat prihatin sekali dengan berbagai informasi bahwa di Sumatera Barat ada mahasiswa dan dosen yang terlibat prilaku LGBT," katanya.
Ia menghimbau, agar generasi muda Sumatera Barat hidup secara normal saja sesuai dengan adat dan budaya minang serta ajaran agama.
" Anak-anakku siswa SMA jika ada tumbuh hal-hal yang ganjil seperti (LGBT) dalam pribadi diri harus dilawan. Jika laki-laki, jadilah lelaki berkrepribadian yang jantan. Jangan biarkan gaya lemot itu merusak jiwa dalam kehidupan ini. Dan sebaliknya jika perempuan bergaya feminim bukan bergaya tomboi kelaki-lakian, "terangnya. (h/rel).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar