PADANG, HARIANHALUAN.COM--Direktur Forsis, Khairul Anwar mengatakan, kelompok gay dan tersebar hampir merata di seluruh kabupaten/kota di Sumbar.
Terbanyak, menurut Khairul ada di Kota Padang, lalu Payakumbuh, Bukittinggi dan Solok.
“Padang sebagai ibu kota provinsi, jumlah pria yang orientasi seksualnya sesama jenis, lebih tinggi dari daerah lain. Lalu, ada Payakumbuh yang secara jumlah, melebihi Bukittinggi,” papar Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sumbar itu, Rabu (20/12).
Tidak jauh berbeda, data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Pariaman, kurang lebih terdapat 5.000 kelompok homoseksual di wilayah Sumbar. Sementara, Dinas Kesehatan Payakumbuh mengaku pernah mendapat informasi akurat adanya pesta gay yang dilaksanakan di Kota Galamai yang sesuai perkiraan, jumlah lelaki gay di sana mencapai 620 orang.
Wagub Sumbar Nasrul Abit sebelumnya angkat bicara terkait keberadaan gay di Sumbar. Nasrul Abit menegaskan bahwa Sumbar anti dengan kehadiran kaum LGBT. Nasrul Abit juga mengajak seluruh kabupaten/kota di Minang untuk lahirkan Peraturan Daerah (Perda) anti LGBT. Ia juga menyerukan Minangkabau anti LGBT dan yang mendukung silahkan keluar dari Sumbar. "Siapa yang mendukung LGBT, silahkan angkat kaki atau keluar dari Sumbar ini. Sumbar anti LGBT, silahkan bawa ke daerah lain. Saya tidak setuju secara pribadi," kata Nasrul Abit beberapa waktu yang lalu.
Wakil Gubernur Nasrul Abit juga mengajak seluruh masyarakat sumbar agar mengantisipasi kehadiran LGBT di Sumbar ini. Ia juga menambahkan, Sumbar sangat menjunjung tinggi adat dan ajaran Islam yang melarang kehadiran LGBT. “Filosofi masyarakat di Sumbar ini adalah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (ABS-SBK). Yang tak lain dalam agama kita tidak ada yang mengizinkan kawin sesama jenis. Apalagi adat Minangkabau yang mengacu pada ajaran Islam, tentu melarang," tutupnya.(h/ben)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar