JawaPos.com - Isu lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Sumatera Barat (Sumbar) selama tidaklah menjadi isapan jempol belaka. Jumlahnya cukup miris dengan daerah yang dikenal dengan budaya dan Islamnya itu, yakni 5 ribu.
Sekretaris Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI) Sumbar Katherina Welong menyenbut, angka 5 ribu tersebut merupakan perkiraan dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Sumbar. Jumlah itu umumnya mereka tergolong
pada Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL/Homoseksual) di Sumbar.
"Untuk mengujinya, perlu sosial mapping dan itu baru dilakukan di tiga kota, yaitu Padang, Bukitinggi dan Solok,” ujar Katherina Welong seperti yang dilansir dari Padang Ekspres (Jawa Pos Group), Jumat (12/1).
Lebih jauh dia merinci, di Kota Padang terdapat lebih kurang 500 LSL, Kota Bukittinggi 200 orang, dan Kota Solok sekitar 100 orang. Sementara angka pasnya, pihak PKVHI tidak bisa memastikannya. Pasalnya masih ada 15 kabupaten/, kota yang belum di-mapping.
Katherina Welong mengungkapkan, upaya penyembuhan terhadap orang yang memiliki orientasi seks menyimpang ini tergantung dari niat dari para pengidap LGBT itu sendiri.
"Perubahan kembali ke seks seperti sedia kala itu, hanya 1 di antara 100 orang. Kalau agama, mereka bahkan ada yang lebih kuat dari orang normal. Mau berubah atau tidak, sangat tergantung niat dari yang bersangkutan,” ujarnya.
Di sisi lain, kini KPA Sumbar mengalami kendala terhadap mapping LGBT ini. Hal itu dipicu oleh kesulitan dana. Dia berharap mendapat dukungan dari APBD.
"Hanya saja, karena ini bukan isu favorit kepala daerah, tidak banyak kepala daerah yang menganggarkan untuk melakukan mapping. Sejauh ini, baru tiga kota yang menganggarkan, yaitu Kota Padang, Kota Bukittinggi, dan Kota Payakumbuh,” beber Katherina.
Fakta ini sangat ironis sekali dibandingkan kondisi sosial Sumbar selama ini dianggap sebagai daerah pemeluk Islam yang kuat dan bahkan budaya sangat kental. Masyarakat Sumbar selama ini tidak toleran dengan hal-hal ini. Namun di sisi lain, ada bagian dari mereka yang terjebak dalam perilaku menyimpang tersebut.
(iil/jpg/rgm/JPC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar