"Selasa malam itu, penertiban kami awali di salah satu hotel di Bungus. Di sana, kami mengamankan tiga orang pasangan yang bukan suami istri. Penertiban diteruskan di hotel di Pondok. Di sana, kami mendapati pasangan yang bukan suami istri berada dalam satu kamar hotel. Saat ditanya surat nikah, mereka tidak bisa memperlihatkannya," ujar Plt. Kasat Pol PP Padang, Yadrison.
Setelah itu, kata Yadrison, pihaknya melanjutkan pengawasan dan penertiban pada kafe-kafe yang tidak berizin di Pondok dan Lubuk Begalung. Di Lubuk Begalung, tepatnya di kawasan Bukit Asam, petugas mendapati satu kafe yang tidak punya izin masih buka. Di sana, petugas menangkap 10 wanita yang diduga pemandu kafe.
"Kami secara bertahap akan menertibkan hotel-hotel yang melanggar aturan. Hotel yang sudah ditertibkan akan terus diawasi. Kami juga akan terus menertibkan kafe yang tidak memiliki izin yang masih berani beroperasi dengan menyediakan wanita pelayan,” tuturnya.
Khusus untuk hotel yang melanggar perda dan kafe yang tidak memiliki izin, Yadrison menegaskan bahwa Satpol PP Padang berkomitmen segera menutup hotel dan kafe yang dimaksud.
“Maksiat yang diatur dalam peraturan daerah, seperti kafe yang menyediakan wanita sebagai pelayan, yang bertentangan dengan norma adat istiadat Minangkabau, khususnya Kota padang,” ucapnya.
Setelah menertibkan hotel dan kafe, kata Yadrison, pihaknya menertibkan dua waria di kawasan GOR Agus Salim, tepatnya di Jalan Raden Saleh.
"Semua yang telah diamankan kami data dan periksa dahulu. Jika ada yang bekerja sebagai pekerja seks komersial, akan kami kirim ke Sukarami, Solok, untuk dibina. Kalau tidak terbukti, mereka disuruh membuat surat perjanjian bermaterai dengan tidak akan mengulangi perbuatan mereka lagi. Kami juga akan memanggil orang tua mereka sebagai penjamin. Untuk waria, kami akan kirim ke Dinas Sosial untuk dibina,” tuturnya. (h/mg-pmi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar