Entah apa yang akan terjadi di Tanah Datar ini, kasus pelecehan seksual dan asusila seringkali terjadi di tengah tengah masyarakatnya. Kali ini, perbuatan asusila itu kembali terjadi, mirisnya kasus kali ini melibatkan sejumlah anak di bawah umur, dengan melakukan pesta sex.
Pelakunya
bukan hanya satu atau dua orang, namun dilakukan oleh 14 orang bocah
yang masih duduk dibangku sekolah dasar, yang berumur rata rata 7 hingga
12 tahun. Dan modus yang dilakukan oleh sepuluh orang laki laki dan
empat orang anak perempuan ini adalah main "alek alek an" bersama.
"Pelaku
dan korban adalah warga di satu permukiman di Jorong Aur Duri Nagari
Batu Bulek Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar," ujar
Kepala Jorong setempat Andi Musdar kepada minangterkini.com, Selasa (01/11/16) di Batu Bulek.
Menurut
informasi masyarakat, perbuatan asusila anak dibawah umur itu dilakukan
beramai-ramai sepulang sekolah dan sudah berlangsung berkali kali
disaat bermain bersama.
"Awalnya,
salah seorang guru mengaji para pelaku curiga dengan gelagat yang
terjadi pada bocah bocah tersebut, setelah kami menanyakan kepada pelaku
dan korban, alangkah terkejutnya kami mendengar cerita lugu dari murid
sekolah dasar tersebut," ujar Andi.
PIHAK SEKOLAH BERINISIATIF LAKUKAN PENYULUHAN KEPADA ORANG TUA
Ditempat
berbeda, disalah satu sekolah di Nagari Batu Bulek Kecamatan Lintau Buo
Utara Kabupaten Tanah Datar, SDN 24 Aur Duri berinisiatif melakukan
penyuluhan kepada seluruh masyarakat lingkungan dan orang tua murid
untuk mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak lagi terjadi di
lingkungan masyarakat.
"Yang
sangat kami kuatirkan hal ini terjadi disaat jam sekolah sehingga ada
kesan kami lalai melakukan pengawasan kepada murid, tapi bagaimanapun
kami tetap berinisiatif melakukan penyuluhan dengan melibatkan muspika,"
ujar Kepala Sekolah SDN 24 Aur Duri Nilhusna kepada media ini.
Hadir
dalam penyuluhan tersebut, Wali Nagari Batu Bulek Imran Yasir, Kapolsek
Lintau Buo Utara Iptu Yonefaeria, Kepala UPT Pendidikan Lintau Buo
Utara Lutfi, tokoh masyarakat, ninik mamak dan orang tua murid sekitar
lingkungan Jorong Aur Duri.
Nilhusna
berharap, untuk melakukan pengawasan di luar jam sekolah meminta orang
tua harus lebih hati hati menjaga anaknya baik disaat dirumah maupun
disaat diluar rumah.
"Pihak
sekolah akan tetap membuka diri kepada orang tua jika harus dibutuhkan,
baik bantuan bimbingan dan konsultasi maupun penyelesaian masalah yang
terjadi di luar sekolah. Intinya di sekolah kami yang menjaga anak didik
dengan pengawasan ketat," tutur Nilhusna.(mt/doyhttp://www.minang-terkini.com/2016/11/krisis-cabul-tanah-datar-pesta-sex.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar