HARIANHALUAN.COM-Saat digelarnya Rapat Koordinasi Penanggulangan LGBT di Istana Gubernuran Sumbar, Kamis (11/1) lalu.
Wakil PKVHI Sumbar,Zulmaidi Ihsan, mengatakan, social mapping yang dilakukan PKVHI di tiga kota di Sumbar (Padang, Bukittinggi, Kota Solok), menghasilkan estimasi angka 5.000 pelaku LSL tersebut.
“Social maping kita lakukan, hasilnya di Padang sekitar 500, Bukittinggi sekitar 200, dan Solok sekitar 100. Itu baru di tiga kota, makanya untuk estimasinya, 5.000 di seluruh Sumbar. Dan, angka itu menanjak saat tahun ajaran baru, setelah libur panjang, dan setelah lebaran,” katanya.
Zulmaidi juga menyebutkan, pihaknya diminta Pemprov Sumbar untuk melakukan survey selama tiga bulan untuk fokus menemukan penyebab seseorang memilih menjadi LGBT.
Karena dari sini, akan bisa dilihat model pengkaderan dalam perilaku LGBT tersebut. Pendekatan yang dilakukan konselor, sambung Katherina mengenai hal ini, adalah pendekatan preventif tanpa menekan pelaku LGBT tersebut.
Oleh karena itu pula, secara kode etik pihaknya tidak akan pernah mengungkapkan data diri pelaku LGBT secara byname dan byaddress (nama dan alamat).(h/isq)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar